DEPOK - Angka kriminalitas yang melibatkan anak sangat
memprihatinkan. Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mencatat
sampai semester pertama tahun 2012 saja, ada 139 anak yang terlibat aksi
kejahatan.
Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, menilai, angka
tersebut mengejutkan dan menakutkan. Pasalnya bukan tidak mungkin angka
kejahatan anak meningkat dibandingkan 2011 yang jumlahnya 189.
“Jumlahnya
meningkat, kualitas kejahatannya juga meningkat, kasus pencurian,
pembunuhan, penculikan. Itu yang dilaporkan, angka yang menakutkan untuk
kita, saya sudah sampaikan data itu ke Polda. Ini program dan PR
(pekerjaan rumah) polisi dengan masyarakat,” kata dia kepada wartawan,
Selasa (24/7/2012).
Yang paling mengejutkan lagi, lanjutnya,
angka kejahatan anak tertinggi ada di Depok, Jawa Barat. Itu menjadi
ironis karena Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail justru menjadikan
Depok sebagai Kota Layak Anak.
“Bekasi tinggi, Depok tertinggi
ada 18 persen di wilayah Jabodetabek ini, karena Depok selain kota
metropolitan yang baru, banyak mal-mal di jalan mewah, tapi coba lihat
di dalam gang, kesenjangan sosial banyak, daerah padat sampai ke
kecamatan Sawangan dan Pancoran Mas,” paparnya.
Dia mengusulkan
agar Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di Polres Depok bisa
sampai ke tingkat Polsek. Atau, unit tersebut berdiri sendiri setingkat
Kasat di tiap Polres. “Data ini sudah mengerikan jadi perlu ditangani
cepat, para anak yang melakukan tindak kejahatan juga harus dipenuhi hak
– haknya,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar